Langsung ke konten utama

The Perfect Hair Styling

Salah satu cara untuk menyulap penampilan Anda menjadi lebih anggun, cute, feminin ataupun sporty adalah dengan menggunakan produk hair styling.

Namun memilih jenis hair styling yang tepat bukanlah perkara yang mudah. Jika salah pilih tidak hanya rambut yang rusak tapi juga penampilan Anda. Karena itu selektiflah dalam memilih jenis hair styling yang cocok untuk Anda.

Kenali terlebih dahulu ragam jenis hair styling dan kegunaannya berikut ini :

Hair Gel

Umumnya berbentuk cairan. Di gunakan untuk menimbulkan efek basah atau (wet look) dan tidak mudah berubah. Gunakan ketika rambut dalam keadaan setengah kering.

Styling Foam

Teksturnya lebih lembut dan ringan dari pada gel. Cocok untuk mengembangkan rambut yang tipis dan lurus. Aplikasikan saat rambut setengah basah, dari pangkal rambut hingga ujung rambut sebelum di blow dry.   

Hair Spray (Non Aerosol)

Bentuknya lebih basah, sehingga lebih berat dan kaku setelah kering. Aplikasikan sebagai sentuhan akhir untuk menghasilkan daya set tinggi dan tidak lengket. Semprotkan saat rambut dalam keadaan kering ataupun setengah basah.

Hair Spray (Aerosol)

Bila ingin tata rambut yang lebih mengembang, kuat, cepat kering dan tidak lengket, jenis hair styling ini sangat cocok untuk menjadi pilihan. Aplikasikan saat rambut kering untuk mempertahankan gaya rambut.     

Hair Wax

Mampu memberi penataan yang tahan lama dan mudah ditata ulang tanpa harus keramas terlebih dahulu. Hair wax juga membuat tatanan rambut lebih bertahan lama, tidak lengket, terasa lembut dan ringan di rambut serta membuat kesan light wet look setelah diaplikasikan.

Hair Glaze

Jenis hair styling ini akan memberikan kesan basah dan tidak lengket sehingga rambut terlihat lebih halus dan berkilau.

Agar kesehatan rambut tetap terjaga, pilihlah styling series yang mengandung Pro Vitamin B5, UV Filter, dan khasiat ginseng yang dapat memperkuat akar rambut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Tugas Sekretaris

Tugas seorang sekretaris dapat dikelompokkan ke dalam 8 macam yakni sbb : 1.Tugas–tugas rutin , yaitu tugas-tugas yang harus dikerjakan setiap hari tanpa memerlukan perintah khusus, perhatian khusus atau pengawasan khusus. Misalnya tugas membuka surat, menerima tamu, menyimpan surat/arsip, menerima telepon, menyusun dan membuat jadwal pimpinan. 2.Tugas-tugas khusus , yaitu tugas-tugas yang diperintahkan oleh pimpinan dengan penyelesaian secara khusus dengan dimintai pendapatnya, pertimbangan dan pengalamannya. Tugas tersebut diberikan karena adanya unsur kepercayaan bahwa sekretaris mampu menyimpan kerahasiaan tugas. Misalnya mengonsep surat perjanjian antara perusahaan dengan rekanan, menyusun surat-surat rahasia, menyusun acara pertemuan bisnis, pembelian kado/cinderamata, mengurus perjalanan bisnis /dinas pimpinan dan sebagainya. 3.Tugas-tugas istimewa , yaitu tugas-tugas yang menyangkut keperluan pimpinan antara lain: Merapihkan letak alat-alat tulis pimpinan be...

Menyiasati Biaya Dokumentasi

Setelah hari pernikahan Anda, satu-satunya hal yang tersisa hanyalah foto dan video dokumentasi. Ini merupakan 2 layanan terakhir yang bisa Anda nikmati seumur hidup dan dapat diwariskan ke generasi berikutnya. Karena itu, hasil foto yang bagus sangat didambakan oleh setiap pasangan. Biaya jasa Fotografer terkadang memang tergolong mahal. Katakanlah karena banyak perlatan yang harus dia persiapkan dan dibawa ke acara resepsi Anda. Segala macam perlengkapan seperti batere, lampu flash, kamera dan sebagainya yang terkadang harus dibawa secara khusus dengan menggunakan kendaraan. Belum lagi para fotografer itu biasanya membawa serta sang asisten untuk membantunya. Berarti ekstra untuk si fotografer untuk membayar asistenya juga. Di atas semua itu, Anda juga harus membayar proses kreatifnya, proses editing dan bagaimana membuat foto-foto yang sudah di-capture tersebut menjadi tampil lebih indah saat sudah di atur ke dalam album foto. Semakin Anda menuntut hasil yang bagu...

MEMELIHARA KEHARMONISAN KERJASAMA

Pada dasarnya individu sebagai mahluk sosial tidak berdaya tanpa adanya hubungan sosial dengan lingkungan. Tidak mungkin dalam kehidupan sosial terjadi perilaku independen; dalam pengertian mampu bekerja sendiri. Apalagi dalam suatu tim kerja. Disitu pasti ada interaksi sosial. Terdapat interdependensi atau saling bergantung untuk mencapai tujuan bersama. Namun dalam prakteknya yang seharusnya terjadi interaksi positif malah interaksi negatif. Konflik individu,sebagai embryio, bisa melebar menjadi konflik antarpelaku subsistem. Lalu dimana dan bagaimana peran manajer melihat kejadian seperti ini? Manajer seharusnya memantau setiap kejadian yang cenderung bakal mengarah pada konflik. Karena itu setiap ada indikasi maka secepat itu pula manajer harus bertindak mengatasinya. Sekali suatu situasi konflik ada indikasi meluas maka akan sangat terlambat dan semakin sulit untuk mengatasi konflik. Tidak mudah untuk melakukan pemulihan seperti sediakala, paling tidak dalam hal bentuk ke...