Langsung ke konten utama

Ketika Hal Baik Terjadi Pada Orang Jahat

Renungan: Mazmur 73
Mungkin beberapa dari kita pernah membaca buku karangan seorang rabbi Yahudi yang cukup populer, Harold Kushner, "When Bad Things Happen to Good People". Dari judulnya saja kita bisa memperkirakan isinya: buku ini bermaksud membantu orang untuk memahami mengapa hal-hal yang buruk atau negatif terjadi dalam hidupnya, sementara ia merasa dirinya tidak pernah melakukan kejahatan apapun. Saya rasa sudah banyak tulisan dan kotbah yang membantu menguatkan orang-orang yang mengalami musibah maupun tekanan, mencoba menjelaskan mengapa penderitaan tetap harus dialami oleh "orang baik", itulah sebabnya judul ini saya angkat, karena ini adalah sebuah tema pergumulan hidup yang lain, yaitu: bagaimana jika hal baik terjadi pada orang jahat? 

Banyak orang mungkin bertanya, mengapa masih banyak koruptor yang hidup enak? Mereka bahkan bisa melakukan ibadah keagamaan tanpa rasa bersalah. Mengapa para pengusaha yang melakukan kecurangan bisnis sepertinya menikmati segalanya, dan bisa tetap rajin beribadah sesuai keyakinan mereka masing-masing, bahkan terlihat begitu saleh di depan banyak orang. Kita persempit lagi contohnya. Di sekitar kita, mungkin ada tetangga yang suka gosip, tapi hidupnya nyaman. Di kantor, ada orang yang sebenarnya tidak punya kemampuan, tidak bijaksana, tidak menjadi teladan karena suka datang terlambat padahal rumah dekat, pandai memainkan jurus kodok (jilat atas, injak bawah, sepak kiri-kanan) tapi mendapatkan promosi untuk menduduki jabatan yang tinggi. Sementara kita melihat orang yang idealis, berpegang pada nilai dan prinsip, karirnya tidak secepat para "kodok" tersebut dan mungkin bahkan dizalimi oleh mereka.

Tema tulisan ini adalah sebuah pengakuan jujur akan suatu hal yang seharusnya tidak boleh ada di hati kita: sikap iri hati. "Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain...(Mazmur 73:2-5)" Dalam benak kita sudah terpola suatu konsep yaitu bahwa orang baik seharusnya bernasib baik dan orang jahat bernasib buruk. Maka jika kemalangan menimpa orang-orang yang kita pandang baik kita akan sangat bersimpati dan jika menimpa pada orang jahat, kita akan berkata, "sudah karmanya", atau "menuai apa yang dia tabur.". Nah, ketika ternyata keberuntungan dialami orang yang jahat, "rasa keadilan" kita mulai terganggu. 

Apakah Anda mengalaminya? Saya mengalaminya dan karena itulah saya ingin berbagi. Mazmur 73 menunjukkan bagaimana Asaf dengan jujur juga mengemukakan isi hatinya, dengan kesadaran bahwa nyaris ia tergelincir, yaitu jatuh ke dalam dosa iri hati, akibat rasa tidak terima melihat orang jahat menikmati kebahagiaan, dan Allah sepertinya tidak bertindak apa-apa. Kita marah, sakit hati, dan orang yang membuat kita kepahitan toh tenang-tenang saja dan kita rugi sendiri. Mazmur 73 yang luar biasa memberitahukan kepada kita bahwa Tuhan tahu isi hati kita, Tuhan juga tahu bagaimana kita terluka dengan semua ketidakadilan yang kita alami. Lalu bagaimana kita bisa pulih? Mazmur 73 memberikan jawabannya:

"Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku. Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan. Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. (Mazmur 73: 21-26)
Dengan selalu tinggal di hadirat Tuhan, kita akan sadar bahwa di luar sana semua kesia-siaan. Ingatlah bahwa kebahagiaan orang fasik semu. Memang dengan kemampuan sendiri kita tidak bisa menghibur diri. Kita perlu Roh Kudus untuk menuntun kita sampai kita bisa melihat segala sesuatu dengan kaca mata Tuhan. Nah ketika cara pandang kita berubah, kita akan bisa menjadi pribadi yang bahagia dan bersyukur. Makin kita masuk ke hadirat Tuhan, makin kita hidup dalam pimpinan Roh, makin dunia tidak lagi menjadi fokus kita (Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan). Ijinkan Allah memproses kita untuk membawa kita ke tingkat kerohanian yang selanjutnya. Maka, dalam kondisi emosi seperti apapun, jangan Anda merasa terdakwa, tetapi apapun suasana hati Anda tetap datang kepada Tuhan, tetap setia membaca Firman dan berdoa. Jujurlah dengan keadaan kita tetapi jangan bersembunyi seperti Adam setelah berbuat dosa, karena bukan kebaikan yang melayakkan kita datang ke hadirat-Nya tetapi melalui darah Anak Domba.

Makin kita mengenal kemuliaan Allah, dunia makin tidak bermakna. Ketika obsesi kita tidak lagi pada jabatan, kekayaan dan sebagainya, kita bisa berseru, "Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya." Kita akan sadar, tanpa memiliki Allah di dalam hidup mereka, orang-orang fasik meski nampaknya memiliki seluruh dunia tidak akan pernah merasakan kebahagiaan dan kedamaian yang sesungguhnya. Tidak ada yang lebih mahal selain memiliki dan dimiliki oleh Allah, dan bukankah hal itu adalah hak istimewa mereka yang telah ditebus oleh Kristus?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Tugas Sekretaris

Tugas seorang sekretaris dapat dikelompokkan ke dalam 8 macam yakni sbb : 1.Tugas–tugas rutin , yaitu tugas-tugas yang harus dikerjakan setiap hari tanpa memerlukan perintah khusus, perhatian khusus atau pengawasan khusus. Misalnya tugas membuka surat, menerima tamu, menyimpan surat/arsip, menerima telepon, menyusun dan membuat jadwal pimpinan. 2.Tugas-tugas khusus , yaitu tugas-tugas yang diperintahkan oleh pimpinan dengan penyelesaian secara khusus dengan dimintai pendapatnya, pertimbangan dan pengalamannya. Tugas tersebut diberikan karena adanya unsur kepercayaan bahwa sekretaris mampu menyimpan kerahasiaan tugas. Misalnya mengonsep surat perjanjian antara perusahaan dengan rekanan, menyusun surat-surat rahasia, menyusun acara pertemuan bisnis, pembelian kado/cinderamata, mengurus perjalanan bisnis /dinas pimpinan dan sebagainya. 3.Tugas-tugas istimewa , yaitu tugas-tugas yang menyangkut keperluan pimpinan antara lain: Merapihkan letak alat-alat tulis pimpinan be...

4 Tipe Rekan Kerja Menyebalkan

Ada beberapa tipe rekan kerja yang Anda hadapi sehari-hari di kantor. Berikut ini beberapa jenis rekan sekerja yang sebaiknya dihindari, serta tips cara menghadapi mereka. Teman yang bermuka dua Berhati-hatilah menghadapi tipe rekan sekerja yang bermuka dua. Bahkan, bila tidak ada yang perlu dibicarakan sebaiknya Anda diam saja. Teman dengan tipe seperti ini senang memakai nama orang lain dalam membicarakan kejelekan orang dan membicarakan Anda di belakang Anda. Karena sikap dan kata-katanya manis, Anda akan merasa dia merupakan sahabat yang bisa dipercaya. Padahal, bila Anda tidak ada, dia akan membicarakan Anda kepada rekan kerja yang lain. Oleh karena itu, bila dia mendekati Anda untuk mulai bergosip, sebaiknya sambil tersenyum angkat telepon dan tunjukkan kepadanya bahwa Anda sedang sibuk. Sesudah beberapa kali sikap ini Anda perlihatkan kepadanya, percayalah dia tidak tertarik untuk mendekati lagi. Dia memerlukan seseorang yang tertarik dengan ceritanya, seseorang yang m...

Menyiasati Biaya Dokumentasi

Setelah hari pernikahan Anda, satu-satunya hal yang tersisa hanyalah foto dan video dokumentasi. Ini merupakan 2 layanan terakhir yang bisa Anda nikmati seumur hidup dan dapat diwariskan ke generasi berikutnya. Karena itu, hasil foto yang bagus sangat didambakan oleh setiap pasangan. Biaya jasa Fotografer terkadang memang tergolong mahal. Katakanlah karena banyak perlatan yang harus dia persiapkan dan dibawa ke acara resepsi Anda. Segala macam perlengkapan seperti batere, lampu flash, kamera dan sebagainya yang terkadang harus dibawa secara khusus dengan menggunakan kendaraan. Belum lagi para fotografer itu biasanya membawa serta sang asisten untuk membantunya. Berarti ekstra untuk si fotografer untuk membayar asistenya juga. Di atas semua itu, Anda juga harus membayar proses kreatifnya, proses editing dan bagaimana membuat foto-foto yang sudah di-capture tersebut menjadi tampil lebih indah saat sudah di atur ke dalam album foto. Semakin Anda menuntut hasil yang bagu...