Langsung ke konten utama

10 Peraturan Pernikahan yang Keliru

"Anda dan pasangan harus melakukan semuanya bersama-sama, segera menyelesaikan masalah (sebisa mungkin tanpa bertengkar), menghabiskan malam di atas ranjang yang sama, dan jangan pernah merasa bosan dengan pasangan." Semua ini mungkin pernah Anda dengar bahkan anggap sebagai hukum utama yang wajib ditaati bila ingin pernikahan bahagia.

"Faktanya, menganggap lalu beberapa peraturan di atas adalah hal terbaik yang bisa dilakukan untuk hubungan dengan pasangan," ujar psikoterapi Barbara Bartlein, RN, MSW, yang juga mengarang buku bertajuk WHY DID I MARRY YOU ANYWAY?. Lalu, apa saja sih peraturan yang ternyata keliru tersebut? Kita simak bersama yuk.

Selesaikan masalah sebelum tidur

Faktanya, ada begitu banyak pasangan yang terlalu letih untuk menyelesaikan masalah mereka saat malam hari tiba. Yang seharusnya adalah menyelesaikan sendiri kemarahan atau kejengkelan yang mungkin timbul dalam diri masing-masing. Tentang solusi, bila memang belum bisa ditemukan hari itu juga, maka tundalah hingga besok, saat pikiran masing-masing sudah lebih fresh.

100% jujur

Dalam pernikahan, mengungkapkan segala sesuatu pada pasangan bukanlah sebuah aksi yang bijaksana. Anda tak perlu menceritakan dengan detail apa saja kegiatan dan perkataan romantis yang pernah Anda lakukan dengan mantan terdahulu. Anda harus mempertimbangkan apa yang mungkin bakal dirasakan dan dipikirkan oleh pasangan tentang hal tersebut. Perlu pemikiran bijak untuk memilah apa yang perlu dan tidak perlu diketahui pasangan. Jangan sampai urusan sepele membuat Anda berdua bertengkar hanya karena salah paham.

Jangan berlibur seorang diri

Memang adalah hal yang menyenangkan bila bisa menghabiskan liburan bersama pujaan hati, namun masalahnya minat Anda dan suami belum tentu sama. Anda suka berenang, suami suka lebih suka travelling. Mengatasi hal ini tentu saja, sesekali Anda boleh pergi berenang sendiri bersama teman-teman wanita, dan biarkan suami menikmati pengalaman travelling-nya. Dengan begitu masing-masing pihak bisa merasakan kebahagiaan dan hal ini malah bisa membuat hubungan Anda berdua lebih kuat karena tidak ada kekangan terhadap satu sama lain.

Bertengkar = kemungkinan cerai

Sebenarnya, ungkap Barbara, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang tak pernah bertengkar lebih berpotensi untuk bercerai karena masing-masing cenderung menahan diri untuk tidak menunjukkan emosi sesungguhnya. Anda boleh bertengkar dengan pasangan, namun lakukan itu dengan cara yang sehat dan produktif (tanpa unsur saling menyalahkan, mengejek nama, dan sejenisnya). Ingatlah bahwa konflik tersebut juga harus berujung pada pencarian solusi, bukan hanya sekedar mengungkapkan emosi dan pemikiran masing-masing.

Saat anak lahir, mereka yang lebih utama

Anak-anak perlu melihat adanya keamanan dan kekuatan dalam hubungan kedua orang tuanya agar mereka bisa bertumbuh menjadi pribadi yang juga saling mengasihi, sama seperti orang tuanya. Jadi, tak mengapa sebenarnya bila Anda dan pasangan berkencan berdua saja sekali waktu.[break]

Pasangan tak seharusnya pisah ranjang

Hanyalah sebuah mitos jika Anda dan pasangan akan tidur lebih nyenyak bila selalu tidur berdua. Saat Anda masih ingin membaca, sedangkan mata suami sudah berat, apa yang akan Anda lakukan? Tentu saja memilih tidur di kamar sebelah adalah pilihan paling bijak. Yang perlu dicatat tentang pisah ranjang di sini adalah agar hal ini tidak sampai membuat Anda berdua terpisah dalam kaitannya dengan keintiman dan hubungan seksual.

Hobi harus sama

Hanya karena Anda sudah menikah, maka hal itu tidak mengharuskan Anda berdua seragam dan sama dalam segala hal. Jika selera makan masih tetap berbeda, maka hobi pun bisa beda juga. Hubungan sehat sebenarnya adalah hubungan yang menghargai kebebasan satu sama lain, tentang makanan, selera makanan, film, buku, dan lain sebagainya. Tetap lakukan apa yang Anda sukai, sambil mencari juga kesenangan Anda bersama pasangan.

Tak ada getaran, maka hubungan ini gagal

Kenyataannya, romantisme akan segera berlalu, dan saat tidak ada lagi getaran itu, maka yang tertinggal adalah komitmen sehidup-semati yang pernah Anda ucapkan dulu. Komitmenlah yang membuat sebuah hubungan abadi, bukan getaran yang dirasakan.

Bosan? Ow-ow, masalah besar!

Dalam menjalani hidup ini, setiap orang, suami, istri, anak, pekerja, atasan, semuanya pasti pernah mengalami yang namanya rasa bosan. Perasaan down ini bisa terjadi karena kehidupan atau aktivitas yang monoton, tidak selalu karena pasangan. Saat hal ini datang, bangkitkan kembali semangat Anda dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan dan menantang.

Anda harus berhubungan seks untuk membahagiakan pasangan

Meski pria sangat suka seks, namun hal itu bukanlah inti kebahagiaan mereka. Seks hanyalah bonusnya. Seks tidak ada apa-apanya dibanding pengertian, perhatian, dan cinta kasih yang Anda berikan pada suami selama ini. Toh, saat dulu suami jatuh cinta pada Anda, itu bukan karena seks kan? Seks hanyalah salah satu cara untuk menunjukkan kasih pada satu sama lain, dan kebahagiaannya untuk kedua pihak, bukan salah satu saja.

Dengan mengetahui beberapa peraturan yang keliru, mari kita perbarui komitmen kita dengan pasangan dan raih hidup bersama penuh kebebasan dan kebahagiaan. Selamat menempuh 'hidup baru' ibu!(Kpl/ICH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Tugas Sekretaris

Tugas seorang sekretaris dapat dikelompokkan ke dalam 8 macam yakni sbb : 1.Tugas–tugas rutin , yaitu tugas-tugas yang harus dikerjakan setiap hari tanpa memerlukan perintah khusus, perhatian khusus atau pengawasan khusus. Misalnya tugas membuka surat, menerima tamu, menyimpan surat/arsip, menerima telepon, menyusun dan membuat jadwal pimpinan. 2.Tugas-tugas khusus , yaitu tugas-tugas yang diperintahkan oleh pimpinan dengan penyelesaian secara khusus dengan dimintai pendapatnya, pertimbangan dan pengalamannya. Tugas tersebut diberikan karena adanya unsur kepercayaan bahwa sekretaris mampu menyimpan kerahasiaan tugas. Misalnya mengonsep surat perjanjian antara perusahaan dengan rekanan, menyusun surat-surat rahasia, menyusun acara pertemuan bisnis, pembelian kado/cinderamata, mengurus perjalanan bisnis /dinas pimpinan dan sebagainya. 3.Tugas-tugas istimewa , yaitu tugas-tugas yang menyangkut keperluan pimpinan antara lain: Merapihkan letak alat-alat tulis pimpinan be...

4 Tipe Rekan Kerja Menyebalkan

Ada beberapa tipe rekan kerja yang Anda hadapi sehari-hari di kantor. Berikut ini beberapa jenis rekan sekerja yang sebaiknya dihindari, serta tips cara menghadapi mereka. Teman yang bermuka dua Berhati-hatilah menghadapi tipe rekan sekerja yang bermuka dua. Bahkan, bila tidak ada yang perlu dibicarakan sebaiknya Anda diam saja. Teman dengan tipe seperti ini senang memakai nama orang lain dalam membicarakan kejelekan orang dan membicarakan Anda di belakang Anda. Karena sikap dan kata-katanya manis, Anda akan merasa dia merupakan sahabat yang bisa dipercaya. Padahal, bila Anda tidak ada, dia akan membicarakan Anda kepada rekan kerja yang lain. Oleh karena itu, bila dia mendekati Anda untuk mulai bergosip, sebaiknya sambil tersenyum angkat telepon dan tunjukkan kepadanya bahwa Anda sedang sibuk. Sesudah beberapa kali sikap ini Anda perlihatkan kepadanya, percayalah dia tidak tertarik untuk mendekati lagi. Dia memerlukan seseorang yang tertarik dengan ceritanya, seseorang yang m...

Menyiasati Biaya Dokumentasi

Setelah hari pernikahan Anda, satu-satunya hal yang tersisa hanyalah foto dan video dokumentasi. Ini merupakan 2 layanan terakhir yang bisa Anda nikmati seumur hidup dan dapat diwariskan ke generasi berikutnya. Karena itu, hasil foto yang bagus sangat didambakan oleh setiap pasangan. Biaya jasa Fotografer terkadang memang tergolong mahal. Katakanlah karena banyak perlatan yang harus dia persiapkan dan dibawa ke acara resepsi Anda. Segala macam perlengkapan seperti batere, lampu flash, kamera dan sebagainya yang terkadang harus dibawa secara khusus dengan menggunakan kendaraan. Belum lagi para fotografer itu biasanya membawa serta sang asisten untuk membantunya. Berarti ekstra untuk si fotografer untuk membayar asistenya juga. Di atas semua itu, Anda juga harus membayar proses kreatifnya, proses editing dan bagaimana membuat foto-foto yang sudah di-capture tersebut menjadi tampil lebih indah saat sudah di atur ke dalam album foto. Semakin Anda menuntut hasil yang bagu...